TUHAN ITU PENUH KASIH
Yesaya 54:1-10
Belakangan ini, setelah
terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak, banyak kasus di mana guru dipolisikan, bahkan dipenjarakan, karena
dianggap melakukan kekerasan
terhadap murid. Memang, ada kalanya seorang guru bertindak
keterlaluan dalam mendidik muridnya sehingga berujung pada kekerasan. Namun,
guru yang baik pasti menginginkan yang terbaik untuk masa depan muridnya. Guru,
sebagai pendidik, wajib memberikan teguran, bahkan hukuman untuk membimbing
muridnya menjadi manusia yang baik.
Allah pun demikian. Ia tidak
pernah membenci manusia, sekalipun manusia terus melakukan kesalahan. Allah
tetap memiliki cinta bagi manusia. Allah selalu mau mengampuni dan memperbarui
hidup kita. Namun, itu tidak berarti bahwa Allah membiarkan kita melakukan
dosa. Allah tidak pernah berkompromi dengan dosa. Allah juga memberikan hukuman kepada
manusia yang tidak mau taat pada perintah-Nya. Bukan untuk membinasakan, tetapi untuk memperbarui
hidupnya.
Kita, sebagai orangtua,
memiliki kewajiban mendidik anak-anak kita. Sebagai atasan, kita harus
membimbing bawahan kita. Sebagai pemimpin, kita harus menghadirkan
kebaikan bagi masyarakat. Apa yang sudah benar harus kita dukung,
dan apa yang belum benar harus kita arahkan.
Kadang, kita harus bersikap tegas, bahkan memberikan hukuman. Namun,
semua tindakan itu harus didasarkan pada kasih dan ditujukan untuk kebaikan. (Wasiat)
DOA:
Tuhan, penuhilah hati kami dengan cinta-Mu
dan ajarlah kami untuk selalu bertindak dengan cinta.
Amin.